Nilai Tukar Rupiah Rabu Sore Turun Tipis Jadi Rp14 334 Per Dolar AS

From Regen Living Ecosystem Wiki
Jump to navigation Jump to search

Sariagri - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada Rabu (15/12) sore melemah tipis 9 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.334 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.325 per dolar AS.
Selain rupiah, nilai tukar rupiah hingga pukul 15.00 WIB, sejumlah nilai tukar mata uang di kawasan Asia juga kalah terhadap dolar AS, di antaranya yen Jepang turun 0,03 persen, dolar Hong Kong turun 0,03 persen, krown Korea melemah 0,26 persen, rupee India anjlok 0,24 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,01 persen.
Sedangkan dolar Singapura menguat 0,14 persen, dolar Taiwan naik 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,14 persen, yuan China naik 0,04 persen, dan baht Thailand naik 0,04 persen.
Sebelumnya, pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, sudah memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini berpeluang tertekan. “Hari ini karena kenaikan data inflasi produsen AS bulan November yang dirilis semalam,” katanya.
Baca Juga: nilai tukar rupiah Rupiah Awal Pekan Ini Merosot, Efek Ketidakpastian Varian Baru OmicronNilai Tukar Rupiah Gagal Menguat, nilai tukar rupiah Imbas Pertemuan Biden-Xi
Ariston mengungkapkan data menunjukkan angka kenaikan 9,6 persen year on year. Data tersebut semakin menguatkan persoalan kenaikan inflasi AS yang di luar kewajaran. “Target inflasi Bank Sentral AS hanya 2 persen. Ini akan menjadi bahan pertimbangan Bank Sentral AS untuk mempercepat pengetatan moneter. Dinihari nanti Bank Sentral AS akan merilis keputusannya,” ujarnya.
Menurut Ariston, pasar berekspektasi akan ada penambahan pengurangan pembelian obligasi agar proses tapering berlangsung lebih cepat, yang kemudian akan diikuti dengan kenaikan suku bunga acuan. “Pengetatan moneter akan mendorong penguatan dolar AS,” jelasnya.
Ariston menambahkan, dari dalam negri, nilai tukar rupiah data neraca perdagangan bulan November akan dirilis. “Surplus yang besar seperti bulan sebelumnya bisa menopang nilai tukar rupiah,” kata Ariston.
Video Terkait: